Minggu, 24 Juni 2012

Sushi Pedas dari Beras Lokal


Sushi Pedas dari Beras Lokal
SABTU, 23 JUNI 2012 | 14:29 WIB
MASAKAN Jepang kian bertebaran dan terjangkau harganya. Seperti di Restoran Sushi Naru Japanese Food & Asian Fusion, hanya dengan selembar Rp 50.000, Anda sudah dapat menyantap sushi volcano roll. Restoran yang terletak di Ruko Paramount Centre B No 15, Jalan Raya Kelapa Dua, Gading Serpong, Tangerang, ini bukan hanya menyediakan beragam sushi dan makanan Jepang lainnya dengan harga murah, tapi juga menawarkan kelezatan di setiap masakannya dari Negeri Sakura itu.

Ketika masuk melalui pintu kaca, Restoran Sushi Naru dipenuhi furnitur cokelat gelap seragam yang tertata rapi. Di atas meja sudah tersedia piring, sumpit, shoyu alias kecap asin, mangkuk shoyu, dan bubuk cabai. Ruangan berpendingin buatan itu bisa menampung sekitar 28-35 pengunjung.

Iringan musik yang menemani pengunjung, mengantarkan saya memilih tempat duduk di restoran itu. Baru saja duduk, saya sudah ingin berlama-lama di Sushi Naru. "Sushi Naru lebih fokus pada kalangan medium low. Kita ingin menyediakan sushi yang terjangkau, namun tidak mengabaikan segi kualitasnya," ucap pemilik Sushi Naru, Tinus Thepadjaya, kepada Warta Kota, belum lama ini.

Tinus menjelaskan kalau bisnis kuliner Jepang-nya itu sudah dibuka sejak Februari 2010. Dia mendapat inspirasi dari sang pacar, Alida, yang gemar memasak. Kini, Alida itu sudah menjadi istrinya. "Awalnya belum terpikir untuk ambil masakan Jepang, namun dalam pejalanannya akhirnya diputuskan restoran sushi dan kita buka di sini tahun 2010," kata pria yang rela melepas kariernya di Citibank demi bisnis kulinernya.

Sebelum menjalankan bisnisnya, Tinus sempat menggali ilmu pada seorang pengusaha yang juga seorang koki asal Jepang di kawasan Cikarang. Bertolak dari sana, dia mencoba memodifikasi konsep maupun bahan baku pengolahan sushi untuk diterapkan di restorannya.

"Jelas enggak bisa kalau mengikuti apa yang dijalankan di sana. Segmentasi pasar mereka berbeda. Bahan yang digunakan di sana semuanya juga kelas satu, harga jadi mahal, satunya Rp 200.000-an. Makanya saya coba sesuaikan tapi tidak menghilangkan cita rasa dan kualitas aslinya namun tetap dapat diterima oleh lidah lokal juga," kata Tinus yang mempekerjakan dua karyawan.

Salah satu bentuk modifikasi hasil kreasinya, dia menggunakan beras lokal dalam pembuatan sushinya. Dia tetap menjaga kualitas kesegaran bahan baku masakannya. Misalnya, menjaga kesegaran ikan yang digunakan sebagai topping sushi.

Dua juga menjamin hidangannya bebas dari penyedap tiruan. Sedangkan untuk pewarna, Sushi Naru menggunakan sari buah. Seperti merah pada masakan, dia memakai ekstrak buah bit.

Di sela-sela perbincangan dengan Tinus Thepadjaya, Warta Kota memesan menu andalan Sushi Naru, volcano roll. Untuk menyegarkan tenggorokan, pilihan tertuju pada milk shake green tea.

Volcano roll berupa sushi gulung dengan isi unagi (belut), alpukat, dan kyuri (mentimun Jepang), yang digulung dengan nasi. Di atas sushi itu terdapat potongan salmon, keju, tobiko atau telur ikan, dan saus volcano spesial yang kekuningan. Remahan crunchy kemerahan ditaburkan di atas volcano roll yang membuat tampilan sushi itu menggugah selera. Sushi gulung itu dipotong delapan bagian ditata dalam satu barisan.

Saat saya menggigit sushi pertama, rasa nasinya terasa pulen meski menggunakan beras lokal. Meski agak berbeda dengan sushi yang dibuat dari beras impor Jepang, tapi volcano roll Sushi Naru tidak mengecewakan lidah saya.

Nasi dan segarnya kyuri menyergap lidah yang memberi nuansa kesegaran dalam mulut saya. Belum lagi rasa unagi (belut) yang gurih dan sedikit manis meningkahi kelezatan sushi itu. Eit, tunggu dulu. Masih ada yang terasa di lidah, salmon dan yang menjadi topping. Potongan salmon itu seperti meleleh di indera pengecap saya. Saus yang sedikit pedas itu menjadi perekat seluruh bahan volcano roll. Nikmat!

Usai menyantap volcano roll, saya menyeruput milk shake green tea. Minuman kehijauan dengan buih tebal berusaha menyegarkan tenggorokan saya. Sruputan pertama, rasa manis wajar dan tidak berlebihan, dengan sedikit presentasi rasa sepat khas teh hijau. Tapi, paduan susu, membuat sepat teh hijau lebih melembut.

Habiskan 160 liter beras

Menyantap hidangan di Sushi Naru tak perlu merogoh kantung terlalu dalam. Pasalnya, hampir semua makanan di restoran itu dibandrol di bawah harga Rp 50.000 per porsi. Volcano roll itu dipatok Rp 49.900 per porsi dan milk shake green tea Rp 18.900 per porsi.

Sushi Naru juga menyajikan, special naru chef's roll. Sushi roll dengan isian crab stick (stik kepiting) dilengkapi dengan kyuri, dan alpukat yang juga digulung bersama nasi. Lalu, diberi topping keju mozarella, salmon, dan juga tobiko yang bernuansa jingga.

Selain menu reguler, Sushi Naru juga menyediakan menu frenzy sushi yang harganya lebih murah lagi Rp 15.000. Sushi Naru menyedian 12 pilihan frenzy sushi, seperti frenzy chezzy roll dan frenzy spicy salmon.

Salah satu pelanggan Sushi Naru, Adinda Fathin (24), mengatakan kalau Sushi Naru tidak kalah dengan sushi dari restoran bintang lima. "Harga terjangkau, porsinya mantab. Tempatnya cozy bersih dan rapi. Apalagi sekarang ada frenzy sushi, jadi lebih terjangkau, ogura ice creamnya enak banget, itu dessert wajib. Dari mulai piring sampai sumpit semuanya oke. Penyajiannya juga enggak asal, tertata, ada wi-fi-nya lagi, pas banget buat nongkrong." ujarnya.

Menurut Tinus , mengaku dapat menghabiskan beras sebanyak 80-160 liter per bulan. Sedangkan bahan baku impor seperti ikan, dia ambil dari pemasok langganannya tiga kali dalam seminggu. "Mengapa (tiga kali dalam seminggu), karena kita ingin menghadirkan bahan baku yang segar," ujar Tinus.

Restoran Sushi Naru menerima pengunjung setiap hari mulai pukul 11.00-21.00. Tapi, setiap Senin minggu ketiga, restoran itu tutup. Saat jam makan siang dan makan malam, restoran itu dipenuhi pengunjung

Tak perlu repot membayar dengan uang kontan di Sushi Naru, karena pembayaran makanan bisa dilakukand engan kartu debit dan kartu kredit. Restoran ini juga melayani jasa pesan antar dengan minimum pemesanan Rp 50.000 untuk wilayah Gading Serpong dan sekitarnya. Yuk, coba cicipi Sushi Naru, murah-meriah, dan lezat kok. (m11)

4 komentar:

  1. saya hanya ingin memberikan sedikit masukan bagi sushinaru.
    produk makanan dari sushinaru memiliki cita rasa yang sudah cukup enak menurut saya. hal yang menjadi masalah adalah lamanya pelayanan yang diberikan.
    menurut saya hal ini diakibatkan beberapa hal, terutama kurangnya tenaga kerja ahli yaitu chef untuk membuat menu makanan sushi roll.
    sepenglihatan saya, hanya ada dua orang chef yang membuat sushi, padahal jumlah meja di restoran sangat banyak dan tidak sebanding. akibatnya banyak konsumen yang lama menunggu dan merasa tidak puas. apalagi mengingat adanya konsumen yang mengambil paket all you can eat.
    saran saya, jika memang di lantai atas tetap ingin dilayani sebaiknya tambahkan jumlah tenaga ahli chef, karena saya sebagai tamu yang datang dan duduk di lantai atas merasa agak dikebelakangkan dalam pelayanan. kemudian untuk menu lebih baik dikurangi, terutama untuk menu-menu yang kurang umum. jadi misalnya sediakan menu2 sushi roll yang lebih umum (dragon roll, california roll, dll). hal ini untuk memudahkan pelayanan. karena jika menu dipersempit maka kemungkinan untuk chef membuat menu yang sama bisa lebih besar (bisa sekali bikin banyak untuk lebih dari pesanan untuk satu meja). hal ini bisa membantu mengurangi waktu pelayanan.

    BalasHapus
  2. Ada harga ada barang & servis lebih bro ;p
    mnurut sy (mungkinn) krn harga murah & kualitas rasa cukup ok mereka hrs tekan bbrp cost.
    stau sy jg di sushi naru ini ga ada service charge jd ya wajar lha kl pas lg rame di resto manapun jg sama aja lamanya :D

    BalasHapus

Dining Area

Our Thanks

Terima kasih kepada para pengunjung web ini dan customer setia kami. Terima kasih pula kepada setiap pihak - pihak yang menjadi sumber dari beberapa tulisan di blog kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.